Seiring perkembangan teknologi informasi, merambah berbagai perangkat membaca versi elektronik dengan berbagai fitur menarik dan menguntungkan penggunanya. Siapkan seorang pustakawan menjelajahi teknologi satu ini seperti
e-reader . Bagaimana langkah-langkah mengoperasikannya dari awal hingga akhir ?, atau mungkinkah perangkat yang saat ini booming menjadi incaran perpustakaan untuk mengoleksinya atau hanya penggunanya saja ? atau juga perpustakaan hanya menyediakan local content (isi dari si perangkat yang satu ini ?. Ada secarik hikmah di balik peristiwa, karena informasi yang ia terima. Begitu pula inspirasi dari yang satu ini, seperti gambaran layaknya perpustakaan dalam perangkat yang satu ini,
Membaca buku melalui ipad(ibook dan kindle) seru juga kali ya mencoba perangkat yang satu ini.
Kalau sekarang
mahasiswa pemakan kertas mungkin kedepannya kertas sudah tidak mendominasi lagi, seperti apa ya ?. Bayangkan jika sebuah buku misalnya terbuat dari bahan kertas. Kertas yang dihasilkan berasal dari bahan baku pokoknya adalah pepohonan. Pepohonan yang penanamannya di hutan, semakin terbabat habis baik itu penebangan legal atau illegal loging. Nasibmu kini tergantikan dengan yang baru,
Oh Buku...Oh Hutan...
Tidak mungkin dan pasti di hadapi, jika teknologi komunikasi seluler alias Handphone saat ini saja sudah menjadi perangkat komunikasi layaknya kebutuhan sehari-hari. Menulis adalah lahan produktif untuk Para Pustakawan, disamping kegiatan mengolah buku walau kuno tapi akan menjadi koleksi legendaris untuk warisan peradapan generasi selanjutnya. "Ini loh buku seperti ini bentuknya ?", mungkin itu kali ya pustakawan selanjutnya menceritakan kisah koleksi bukunya ke generasi selanjutnya.
Tulisan ini hanyalah sekadar ulasan pemikiran sejenak merenungi pepohonan yang semakin tiada daunnya di belantara hutan kehidupan. Menaungi atap kehidupan makhluk, meresapi derasnya air hujan lewat pori-pori tanah, menawarkan sejuknya nafas oksigen kebersihan...apa lagi ya ?. Yup, silakan tafakuri.
Fabiayyi alaai rabbikumaa tukadzdzibaan (Dan nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?)...terulang 31 X.
Read more...